Tak dapat dipungkiri, buah-buahan menawarkan segudang manfaat kesehatan bagi tubuh. Rutin makan buah setiap hari bisa membuat Anda jauh dari berbagai penyakit dan gangguan kesehatan, badan lebih bugar, hingga membantu Anda mengendalikan berat badan. Anda tentu tak mau kan melewatkan berbagai khasiat dari alam tersebut?
Untuk mendapatkan khasiat yang maksimal dari buah-buahan, kapan sebaiknya kita makan buah? Banyak orang menggunakan buah sebagai pencuci mulut sehingga seringnya konsumsi buah setelah makan. Namun, ada juga yang percaya bahwa buah harusnya dimakan dalam kondisi perut kosong. Apakah aturan tersebut benar-benar penting? Untuk mencari tahu jawabannya, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Untuk mendapatkan khasiat yang maksimal dari buah-buahan, kapan sebaiknya kita makan buah? Banyak orang menggunakan buah sebagai pencuci mulut sehingga seringnya konsumsi buah setelah makan. Namun, ada juga yang percaya bahwa buah harusnya dimakan dalam kondisi perut kosong. Apakah aturan tersebut benar-benar penting? Untuk mencari tahu jawabannya, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Mitos seputar larangan makan buah setelah makan
Banyak yang percaya bahwa makan buah setelah makan membuat gizi yang masuk ke dalam tubuh jadi mubazir. Selain itu, makan buah sesudah makan bisa menimbulkan masalah pencernaan. Maka, waktu terbaik untuk makan buah diyakini paling tepat saat perut dalam keadaan kosong, atau sebelum Anda makan besar seperti makan siang dan makan malam. Akan tetapi, Anda tak perlu khawatir karena ini hanya sekadar mitos.
Teori yang beredar untuk mendukung mitos ini adalah buah akan lebih cepat diserap dengan bantuan enzim khusus jika dimakan saat perut kosong. Namun, kalau perut Anda sudah terisi dengan makanan, sistem pencernan Anda pun akan jadi sibuk menyerap nutrisi dan zat-zat dari makanan, bukan buah-buahan. Akibatnya, buah-buahan yang Anda konsumsi setelah makan pun jadi tertimbun begitu saja dalam lambung, belum dicerna dan diserap nutrisinya dengan baik. Hal ini berisiko menyebabkan fermentasi buah-buahan di dalam lambung. Akibatnya bisa bermacam-macam, mulai dari perut kembung, bersendawa, sampai sakit perut.
Bolehkah mengonsumsi buah setelah makan?
Buah bisa dimakan kapan saja, baik sebelum maupun setelah makan. Tidak ada aturan tertentu yang sudah terbukti secara ilmiah kapan waktu terbaik menikmati buah-buahan segar. Jika Anda makan buah setelah makan, buah tidak akan tertimbun dan menyebabkan masalah pencernaan. Nutrisi yang didapat dari buah pun tetap akan dicerna oleh tubuh dengan baik.
Dihimpun dari Huffington Post, seorang ahli gizi dan diabetes asal Amerika Serikat Jill Weisenberger mengungkapkan bahwa proses fermentasi buah-buahan tersebut tidak akan terjadi dalam lambung. Pasalnya, fermentasi membutuhkan banyak koloni bakteri. Sementara itu, lambung Anda dipenuhi oleh asam klorida yang akan membunuh berbagai bakteri, bahkan sebelum bakteri tersebut membangun koloni dan menyebabkan fermentasi.
Lagipula, Jill menambahkan bahwa sistem pencernaan manusia sudah dirancang sedemikian rupa agar mampu memproses berbagai jenis makanan sekaligus. Misalnya ketika Anda makan nasi bersama dengan sayur dan lauk-pauk. Kandungan dan sifat setiap makanan tersebut memang berbeda-beda, tapi sistem pencernaan Anda tetap bisa bekerja dengan baik.
Pro dan kontra makan buah sebagai pencuci mulut
Yang seharusnya Anda khawatirkan bukanlah kapan waktu terbaik untuk makan buah, tetapi seberapa banyak kombinasi makanan yang harus dicerna tubuh. Meskipun buah adalah salah satu pilihan pencuci mulut yang sehat dan segar, Anda tetap perlu memerhatikan porsinya. Buah-buahan apa pun tetap mengandung kalori dan gula. Maka, sebaiknya Anda mendengarkan baik-baik jika perut Anda sudah merasa kenyang. Itu berarti Anda sudah mendapatkan cukup nutrisi.
Jika memang ingin makan buah, beri jeda terlebih dahulu kira-kira satu sampai dua jam. Ini supaya kadar kalori dan gula yang dikonsumsi tidak melebihi yang dibakar oleh sistem metabolisme menjadi sumber energi. Kelebihan kadar kalori dan gula bisa memicu berbagai gangguan kesehatan seperti diabetes, obesitas, penyakit hati, dan kadar kolesterol naik.
Namun, bukan berarti Anda tidak boleh makan buah setelah makan. Makan buah sesudah makan bisa menghindarkan Anda dari pilihan pencuci mulut seperti es krim atau kue. Pencuci mulut selain buah biasanya mengandung lemak jenuh, gula tambahan, dan kalori yang lebih tinggi. Lama-lama Anda juga akan terbiasa untuk rutin makan buah setiap hari. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari berbagai nutrisi dalam buah-buahan.
sumber : hellosehat.com
0 komentar: