Tuesday 5 November 2013

Papan Iklan ‘Tentara Amerika Peluk Wanita Bercadar’ Menuai Kecaman

KIBLAT.NET, Los Angeles – Sebuah iklan provokatif bergambar tentara AS yang tengah memeluk seorang wanita Muslim bercadar telah memancing reaksi beragam di internet.
Billboard tersebut mempromosikan obat tidur bermerek SnoreStop.Iklan itu bertujuan untuk menunjukkan bagaimana produknya bisa memberikan keuntungan pada pasangan dengan memungkinkan mereka untuk mendapatkan ketenangan, bebas dengkuran saat tidur malam.
Iklan tersebut memang memvisualisasikan sang wanita yang berhijab dan bercadar tampak mengenakan cincin kawin. Hal itu, disinyalir untuk menepis kekhawatiran dari kelompok Muslim yang menduga iklan tersebut ajang promosi pasangan ‘kumpul kebo’ di luar nikah.
Papan billboard yang berdiri kokoh di kota yang terkenal, Sunset Boulevard, Los Angeles ini bertujuan “untuk  menunjukkan pasangan yang tidak biasa dilihat dalam iklan,” kata juru bicara SnoreStop, Melody Devemark dalam sebuah wawancara dengan situs berita yang berbasis di AS, Huffington Post.
“Saya pikir mereka tidak mengerti bahwa pasangan seperti ini betul-betul ada, ” ujarnya, seperti dilansir Kiblatnet dari Al-Arabiya, Senin.
Promosi liberalisme dan permisifisme
Namun, slogan ‘keeping you together’ dan hashtag #betogethermenurut para penguna sosial media dianggap sebagai promosi nilai-nilai liberalisme dalam toleransi antar umat beragama dan permisifisme dalam persoalan nikah beda agama.
Misalnya, akun pengguna sosial media twitter, @KarimiScreamy yang menulis bahwa iklan tersebut merupakan “pertanda baik toleransi.”
Di sisi lain, beberapa orang merasa bahwa iklan itu “provokasi fanatisme” dan “tindakan bodoh.”
Pengguna Facebook, Debbie Herrera menulis bahwa dia menyukai “keanekaragaman iklan tapi… Saya juga berpikir iklan ini kurang sensitif… Saya akan berpikir ini akan menjadi menyinggung Muslim,” ujarnya.
Pengguna Twitter@uncolonisedmind menulis bahwa penggunaan iklan dari wanita yang mengenakan cadar dan berhijab ini adalah tindakan “bodoh dan stereotip.”
Sebuah artikel yang ditulis di situs berita HoustonPress menggambarkan billboard tersebut sebagai “provokasi fanatisme”.
Sementara itu, iklan tersebut akan segera diluncurkan di seluruh kota-kota lain di Amerika. Bahwa, iklan itu pertama kalinya ditampilkan di Los Angeles, provinsi yang terkenal paling liberal, merupakan cara untuk mengukur reaksi masyarakat AS.
“Los Angeles terkenal sebagai negara bagian Amerika Serikat yang paling maju. Dalam lingkungan itu, saya akan mengatakan bahwa ini adalah sebuah inisiatif yang cukup halus,” kata Ahmed, direktur studi Islam di American University, Washington DC. [sdqfajar]

Author:

0 komentar: